Search Engine sebagai Penunjang Proses Pembelajaran
Dibawah ini adalah artikel mengenai Teknologi Informasi dan komunikasi dalam bimbingan konseling, yang saya poskan untuk memenuhi tugas UTS 4G BK. Berikut hasil tugas saya.
Pendidikan sebagai usaha “the acquisition of knowledge”
pada hakekatnya merupakan suatu perjalanan hidup yang tiada henti, yang
dimulai semenjak seseorang dilahirkan hingga yang bersangkutan kembali
ke pangkuan sang pencipta. Sebagai seorang insan pendidikan saya merasa
bahwa proses belajar pada jaman moderen ini amat menyenangkan. Mengapa
kegiatan mencari ilmu dewasa ini menjadi mengasikkan ?, karena untuk
pertama kalinya dalam sejarah, seorang dapat berkelana kemana saja untuk
mencari sumber pengetahuan, berinteraksi dengan para ilmuwan dan
profesor terkemuka, mengakses ragam perpustakaan kelas dunia, dan lain
sebagainya tanpa harus beranjak dari tempat duduk. Semua itu mungkin
karena perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, terutama
setelah lahirnya internet di tengah-tengah masyarakat.
Internet sebagai sebuah jaringan raksaksa yang menghubungkan berjuta-juta komputer di dunia tidak saja berfungsi sebagai medium untuk tukar menukar informasi secara cepat dan murah, namun telah menjadi gudang pengetahuan yang tidak ternilai harganya. Dengan berkembangnya kuantitas pemakaian komputer dan meningkatnya jumlah penggunaan internet, maka nilai manfaat dari internet sebagai pusat ilmu pengetahuan pun bertambah secara ekponensial. Sayang, sebagaian besar dari mereka yang terbiasa berinteraksi di dunia maya rata-rata baru mempergunakan 5-10% “kekuatan” internet yang sebenarnya. Hal ini terjadi karena banyak pengguna internet belum mengetahui teknik searching yang tepat dan efektif agar yang bersangkutan dapat memperoleh data, informasi, maupun pengetahuan yang dibutuhkan. Sementara itu hampir seluruh sekolah terkemuka di Asia (juga di Australia, Eropa dan Amerika), telah mewajibkan kemahiran tingkat lanjut untuk mengakses internet sebagai prasarat utama yang harus dimiliki oleh stakeholder pendidikan. Mereka beranggapan bahwa jika para praktisi pendidikan tidak paham dan melek internet, maka sebuah sekolah dimana mereka mengajar masih jauh dari kreteria sebuah lembaga pendidikan yang ideal dan berkualitas.
Internet sebagai sebuah jaringan raksaksa yang menghubungkan berjuta-juta komputer di dunia tidak saja berfungsi sebagai medium untuk tukar menukar informasi secara cepat dan murah, namun telah menjadi gudang pengetahuan yang tidak ternilai harganya. Dengan berkembangnya kuantitas pemakaian komputer dan meningkatnya jumlah penggunaan internet, maka nilai manfaat dari internet sebagai pusat ilmu pengetahuan pun bertambah secara ekponensial. Sayang, sebagaian besar dari mereka yang terbiasa berinteraksi di dunia maya rata-rata baru mempergunakan 5-10% “kekuatan” internet yang sebenarnya. Hal ini terjadi karena banyak pengguna internet belum mengetahui teknik searching yang tepat dan efektif agar yang bersangkutan dapat memperoleh data, informasi, maupun pengetahuan yang dibutuhkan. Sementara itu hampir seluruh sekolah terkemuka di Asia (juga di Australia, Eropa dan Amerika), telah mewajibkan kemahiran tingkat lanjut untuk mengakses internet sebagai prasarat utama yang harus dimiliki oleh stakeholder pendidikan. Mereka beranggapan bahwa jika para praktisi pendidikan tidak paham dan melek internet, maka sebuah sekolah dimana mereka mengajar masih jauh dari kreteria sebuah lembaga pendidikan yang ideal dan berkualitas.
Diantara banyak mesin pencari, seperti yahoo, altavista, lycos, allfheweb dan atau search.msn, Mbah Google (plesetan untuk Google yang sering terlontar pada saat saya mencari suatu informasi di dunia maya “Coba tanya saja Sama Mbah Google…” ) karena dapat menampilkan banyak informasi sehingga dikatakan mbah, beranggapan bahwa seorang mbah
pasti banyak pengalaman/mengetahui informasi) merupakan salah satu yang
populer dan banyak digunakan. Seperti kebanyakan mesin pencari yang
lain, Google dapat dijalankan dalam berbagai aplikasi peramban (browsing) seperti Internet Explorer, Netscape, Opera dan atau Mozilla melalui alamat www.google.com atau www.google.co.id
(Indonesia). Secara umum mesin pencari akan melacak informasi yang
terdapat pada komputer sumber data yang terjaring dalam satu jejaring
global seluruh dunia. Masing-masing mesin pencari memiliki ciri
tersendiri dalam pelacakan, misalnya: kecepatan pelacakan, ketepatan
informasi, kuantitas situs pelacakan, teknik penelusuran, format dokumen
yang dapat diakses dan lain sebagainya.
Bagi mahasiswa Universitas Pancasakti Tegal, modul Search Engine Google Bagian 1 dapat Anda Download pada www.deddyprihadi.net/download
materi kuliah, semoga modul tersebut dapat membantu Anda dalam mencari
Informasi didunia maya sehingga dapat menunjang proses pembelajaran
Anda di Universitas Pancasakti Tegal.
diPosted on 13 November 2008 by deddyprihadi
komen komen komen sing penting dari pada manyun...
BalasHapus